30 Januari 2010

Sinopsis

SINOPSIS RENCANA PENELITIAN
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS PPs – UIM

N A M A : IR. TASIR
N I M : 09 011 025 039
PEKERJAAN : STAF PENGAJAR
INSTANSI : POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PANGKEP
ALAMAT DOMISILI : JL.TAMALATE 9 STP 2, NO. 149 PERUMNAS MAKASSAR
Tlp (rumah)/HP : 081 343 999 750 dan 081 355 531 005
JUDUL PENELITIAN
1. KAJIAN PROSES PEMANFAATAN KEPALA UDANG MENJADI PETIS DENGAN PORTIFIKASI RUMPUT LAUT (Eucheuma cottoni)
2. KAJIAN PEMANFAATAN KARAGENAN SEBAGAI BAHAN LAPISAN EDIBEL PADA PRODUK BANDENG PRESTO
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Potensi produksi rumput laut cukup melimpah dan meningkat dari tahun ke tahun, akan tetapi tingkat konsumsi bagi masyarakat Indonesia yang menggunakannya sebagai bahan pangan sumber serat dan yodium masih rendah. Oleh karena itu hal tersebut merupakan peluang yang sangat potensial bagi pengembangan teknologi pangan yang memanfaatkan rumput laut untuk menghasilkan produk olahan yang berkualitas cukup tinggi bagi jenis-jenis makanan yang diolah dari hasil perikanan lainnya.
Petis merupakan salah satu produk olahan hasil perikanan yang terbuat dari daging udang/ikan atau ekstrak udang/ikan dengan penambahan bumbu dan bahan pengisi. Bumbu-bumbu yang ditambahkan adalah gula merah/putih dan garam. Untuk mempercepat proses pengentalan dan memperbaiki konsistensi atau tekstur petis yang dihasilkan maka ditambahkan bahan-bahan pengental (bahan pengisi), seperti tepung beras, tapioka atau air tajin.
Penggunaan rumput laut sebagai bahan pengisi pada pengolahan petis belum banyak dilakukan, padahal rumput laut sangat potensial untuk digunakan sebagai bahan pengisi karena sifatnya yang dapat membentuk gel (gelling agent). Rumput laut sebagai bahan pangan memiliki kandungan utama karbohidrat yang mengandung senyawa gumi yakni polimer polisakarida berbentuk serat, dikenal sebagai dietary fiber, maka hanya sebagian kecil saja dari kandungan karbohidrat yang dapat diserap dalam sistem pencernaan manusia. Kandungan gizi rumput laut terpenting justru pada trace element, khususnya yodium yang berkisar 0,1- 0,15% dari berat keringnya. Karena masyarakat Jepang dan China banyak memanfaatkan rumput laut dalam konsumsi makanan sehari- harinya, maka alasan inilah yang dapat menerangkan mengapa penyakit gondok atau penyakit kekurangan yodium jarang dijumpai di kedua negara tersebut (Winarno, F.G. 1996).
Dengan mengetahui potensi gizi kedua bahan yang akan dikomplementasikan, maka pemanfaatan rumput laut dalam pengolahan petis akan membantu meningkatkan konsumsi gizi yang lebih variatif bagi masyarakat luas, sekaligus mendorong usaha-usaha diversifikasi pangan masyarakat dan pemenuhan kebutuhan gizi terutama zat gizi mikro.


1.2. Perumusan Masalah
Salah satu fungsi rumput laut yang penting adalah sebagai bahan tambahan pada makanan terutama karena kemampuannya dalam membentuk gel (gelling agent). Selain itu rumput laut mengandung yodium yang cukup tinggi sehingga dapat meningkatkan zat gizi mikro pada produk yang dikomplementasikan. Berdasarkan hal tersebut maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut:
1. Apakah dengan penambahan rumput laut sebagai bahan pengisi pada produk petis ekstrak kepala udang dapat meningkatkan mutu
2. Apakah dengan penambahan rumput laut sebagai bahan pengisi pada produk petis ekstrak kepala udang dapat meningkatkan daya terima konsumen.
1.3. Tujuan dan Kegunaan
Penelitian ini bertujuan untuk :
1. Menganalisis pengaruh penambahan berbagai konsentrasi rumput laut E. cottonii pada pengolahan petis ekstrak kepala udang terhadap mutu yang dihasilkan.
2. Mengkaji pengaruh penambahan rumput laut sebagai bahan pengisi pada produk petis ekstrak kepala udang dapat meningkatkan daya terima konsumen.
Hasil penelitian ini diharapkan antara lain :
1. Digunakan oleh industri kecil atau rumah tangga karena selain mudah dilakukan juga peralatan yang digunakan cukup sederhana dan tidak membutuhkan pendidikan khusus untuk melakukannya.
2. Sebagai bahan informasi untuk kepentingan akademik
3. Sebagai bahan informasi untuk pengembangan pemanfaatan limbah udang terutama kepala udang sehingga bisa menjadi salah satu alternatif menjaga kebersihan lingkungan.
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Literatur yang relevan
a. Rumput Laut
b. Udang Windu (Panaes monodon Fab)
c. Petis
d. Mutu
2.2. Kerangka Pikir
- Kepala udang windu dibersihkan dan direbus selama 1 jam
- Disaring dengan kain saring, dan hasil saringan ditambahkan gula merah dan direbus kemudian disaring kembali.
- Ditambahkan bahan pengisi dan garam
- Panaskan sampai mengental
- Didinginkan dan dikemas dalam botol (Petis)
2.3. Hipotesesis
1. Dengan penambahan rumput laut sebagai bahan pengisi pada produk petis ekstrak kepala udang dapat meningkatkan mutu produk.
2. Dengan penambahan rumput laut sebagai bahan pengisi pada produk petis ekstrak kepala udang dapat meningkatkan daya terima konsumen
III. METODE PENELITIAN
3.1. Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini direncanakan dilaksanakan sekitar 2 bulan di Work Shop Pengolahan Hasil Perikanan, laboratorium kimia, dan laboratorium mikrobiologi Pengolahan Hasil Perikanan Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene dan Kepulauan.
3.2. Desain Penelitian
3.2.1. Pengumpulan data
Data didapatkan dari analisa mutu produk dan penilaian organoleptik.
3.2.2. Instrumen (variabel) yang digunakan.
A. Jenis Bahan Pengisi
A1 = Air tajin A2 = Tepung beras A3 = Tepung tapioka
B. Konsentrasi Rumput Laut
B1 = 0% (kontrol) B2 = 5% B3 = 10% B4 = 15%
3.2.3. Metode/analisis data
Data hasil pengamatan data diolah dengan analisis sidik ragam (analysis of variance) menggunakan software SPSS 17 dan Excel 2007. Bila hasil dari analisis ragam memperlihatkan pengaruh nyata atau sangat nyata, maka dilakukan uji nilai tengah dengan menggunakan uji beda jarak berganda Duncan. Dan untuk parameter uji organoleptik, uji lanjut menggunakan uji Beda Nyata Terkecil (BNT). Model rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) secara faktorial 3 x 4 dengan 3 kali ulangan.
Yijk = μ + Ai + Bj + (AB)ij + Eij
Di mana :
Yijk = Nilai pengamatan umum
μ = Nilai tengah umum
Ai = Pengaruh jenis bahan pengisi ke-i (i = 1, 2 dan 3).
Bj = Pengaruh konsentrasi rumput laut ke-j (j = 0, 1, 2, dan 3).
(AB)ij = Pengaruh Interaksi Perlakuan
Eij = Pengaruh acak

IV. DAFTAR PUSTAKA
AOAC. 1995 Official Methods of Analysis of The Association of Official Analytical Chemist. Inc, Washington, DC.
Apriyantono A, Fardiaz D, Puspitasari NL, Yasni S, Budiyanto S. 1989. Analisis Pangan. IPB Press, Bogor.
Afrianto dan E. Liviawaty, 2002. Pengawetan dan Pengolahan Ikan. Penerbit Kanisius, Jakarta
Aslan M. 1998. Budidaya Rumput Laut. Yogyakarta: Kanisius. 89 hlm.
Atmadja WS. 1996. Pengenalan Jenis Algae Merah. Di dalam: Pengenalan Jenis-Jenis Rumput Laut Indonesia. Jakarta: Pusat Penelitian dan Pengembangan Oseanologi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. hlm 147 – 151.
Doty M.S. 1985. Eucheuma alvarezii sp.nov (Gigartinales, Rhodophyta) from Malaysia. In : I.A.Abbot andJ.N. Norris. Eds. Taxonomy of Economic Seaweeds. California Sea Grant College Program. 37 – 45 hal.
----------. 1986. Biotechnological and Economic Approaches to Industrial Development Based on Marine Algae in Indonesia. Whorkshop on Marine Algae Biotechnology. Summary Report. Washington DC: National Academic Press. p 31-34.
Fardiaz, D. 1989a. Hidrokoloid. Laboratorium Kimia dan Biokimia Pangan. PAU Pangan dan Gizi IPB, Bogor.
Glicksman, M. 1983. Food Hydrocolloids Vol. II. CRC Press, Inc. Boca Raton, Florida. Hal 74-83.
Hambali, E., Ani Suryani, Wadli. 2004. Membuat Aneka Olahan Rumput Laut. Penebar Swadaya, Jakarta.
Istini, S, Zatnika, A, Suhaemi. 2007. Manfaat dan Pengolahan Rumput Laut. http://www.bung-hatta.info/ambil.php?97. [18 Januari 2008].
Nawawi dan Zaimar, 2002. Pengembangan Budidaya dan Teknologi Pengolahan Rumput Laut di Pulau Barrang Lompo Pangkep. Laporan hasil penelitian PRIDA –Ristek, Jakarta.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
• Tata Waktu Rencana Penelitian (Matriks)
Kegiatan Mlnggu Ke-
1 2 3 4 5 6
Persiapan Penelitian
Pelaksanaan Penelitian
Pengolahan Data
Penyusunan Laporan
Seminar Hasil

• Komisi Pembimbing yang diusulkan :
1. DR.IR.MUSDALIFAH, MS
2. DR,IR.DARMAWAN, MP

PENERIMAAN MABA POLITANI PANGKEP 2010

1. JURUSAN BUDIDAYA PERIKANAN
2. JURUSAN PENANGKAPAN IKAN
3. JURUSAN TEKNOLOGI PENGLAHAN HASIL PERIKANAN
4. JURUSAN AGRIBISNIS PERIKANAN
5. JURUSAN BUDIDAYA TANAMAN PERKEBUNAN

MENERIMA MAHASISWA BARU MELALUI JALUR :
1. BEBAS TES MULAI FEBRUARI - JULI 2010
2. TES MULAI PENDAFTARAN MEI - AGUSTUS 2010

TEMPAT PENDAFTARAN :
KAMPUS POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PANGKEP
KM 83 JALUR MAKASSAR-PARE


PANGKEP, 31-01-2010
KETUA PENERIMAAN MABA


T A S I R